Gadis 15 Tahun Melahirkan, Sang Pacar yang Masih Mahasiswa Buang Bayinya di Tempat Wisata
Seorang mahasiswa di Pontianak berinisial AP membuang bayi yang baru dilahirkan pacarnya, N (15), siswi SMA di Sekadau, Kalimantan Barat.
Bayi mungil berjenis kelamin perempuan itu ditemukan warga di objek wisata riam Gunam, Desa Bokak Sebubum, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Sabtu (24/4/ 2021) malam.
Kasat Reskrim Polres Sekadau, Iptu Anuar Syarifudin mengatakan, peristiwa pembuangan bayi yang dilakukan N dan AP bermula saat N melahirkan pada Sabtu (24/4/2021), pukul 08.00 WIB di kamar rumahnya.
N, yang melahirkan sendiri tanpa bantuan bidan atau orang lain, kemudian menelepon AP yang saat itu berada di Pontianak. Mendengar kabar tersebut, AP bergegas pulang ke Sekadau dan tiba pada sore hari.
Sore hari itu, keduanya langsung membawa sang bayi ke panti asuhan, namun ditolak karena baru lahir dan tidak ada yang merawat. Sehingga, diambillah keputusan untuk membuang bayi tersebut.
"Waktu bapaknya datang ke rumah itu, kemudian bayi diserahkan ke bapaknya. Bapaknya langsung berinisiatif untuk menitipkan ke panti asuhan dengan harapan perbuatan mereka tidak diketahui.
Kemudian mereka juga menghilangkan jejak," kata Iptu Anuar, seperti ditulis Tribunnews.com.
AP ditetapkan sebagai tersangka sementara N berstatus sebagai korban dan saksi. Saat kejadian pembuangan bayi, N turun andil dengan menggendong bayi tersebut bersama AP menggunakan sepeda motor.
Namun, N dianggap terintimidasi dan terpengaruh pacarnya. Dia juga berusia anak-anak sehingga belum bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Memang pada waktu membuang bayi itu di pinggir sungai, si ibu bayi yang menggendong bayi ini di belakang dan si bapak yang mengendarai sepeda motor," kata Anuar.
Anuar melanjutkan, berdasarkan bukti dan keterangan korban yang merupakan ibu dari si bayi, AP sudah beberapa kali meniduri N hingga hamil.
"Dari pengakuan korban, tidak mengetahui bahwa dirinya hamil mengingat usianya masih belia, 15 tahun dan baru masuk SMA tahun ini.
Waktu melahirkan pun sendirian di kamar," terang Kasat.
Menyesal
AP mengaku menyesali perbuatannya. Setelah membuang bayi hasil hubungan terlarangnya dengan N, kini AP berharap sang anak bisa dirawat ibu kandungnya.
Saat diwawancarai, AP mengaku aksi nekatnya dilakukan karena tidak ingin pendidikan yang sedang mereka tempuh jadi terganggu.
Kejadian itupun hanya diketahui oleh mereka berdua dan AP lah yang berinisiatif untuk membuang bayi tersebut. "Kalau bisa anaknya diambil, dirawat sama keluarganya," ujarnya.
AP mengaku dirinya memang sempat membawa bayi tersebut ke panti asuhan. Namun ditolak karena baru lahir dan tidak ada yang merawat.
"Sekarang saya semester 4. Ada penyesalan dan sudah minta maaf sama keluarga," ujarnya.
Warga Desa Bokak Sebumbun, Eko menceritakan saat dirinya menemukan sang bayi. Menurutnya, saat itu sang bayi hanya menggunakan baju dan berbalut satu helai kain lampin.
Kondisi sang bayi pun cukup memprihatinkan.
Tali pusar dan darah masih menyelimuti tubuh kecilnya. Awalnya, Eko dan rekannya pergi mencari ikan di sekitar objek wisata tersebut sekitar pukul 19.00 WIB.
Saat berada di dekat lokasi kejadian, Eko dan temannya mendengar suara tangisan bayi.
Keduanya pun mencari sumber suara dengan menggunakan senter dan menemukan bayi mungil itu terbaring di atas tanah.
Tak lantas mengambil bayi tersebut, keduanya terlebih dahulu pergi meninggalkan lokasi dan memanggil warga untuk mencari pertolongan.
"Setelah warga datang, bayi langsung digendong istri saya dan dibawa ke rumah pak RT untuk dibersihkan dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa," ungkapnya.
Bayi yang ditemukan dengan keadaan selamat itu saat ini sedang dirawat di RSUD Sekadau.
"Bayi itu sudah kita bawa ke RSUD Sekadau, untuk mendapatkan perawatan secara intensif," ujar Anuar.
Sementara mengenai hak asuh bayi masih belum dipastikan karena pihak Polres Sekadau masih fokus terhadap penyidikan perkara.
"Nanti akan dibicarakan dengan keluarga besar bayi tersebut. Apakah akan diasuh pihak keluarga ibu atau bapaknya, dititipkan ke Dinas sosial atau mungkin di adopsi," jelas Iptu Anuar.
"KKPAD Kalbar juga sudah mendatangi Polres Sekadau untuk menanyakan proses penyidikan terhadap ibu si bayi.
Mereka juga mengapresiasi langkah cepat atas pengungkapan kasus tersebut," tandas Kasat Reskrim.
Sumber : regional.kompas.com