Potongan Tubuh Co-Pilot Fadly Satrianto Ditemukan Tak Utuh Tinggal Jari Telunjuk Kanan

  Kerja keras tim gabungan yang bertugas mengevakuasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh laut Kepulauan Seribu terus membuahkan hasil.

Terkini, Tim Inafis Bareskrim Polri berhasil mengidentifikasi tiga korban lainnya. Mereka adalah co-pilot Fadly Satrianto, dan dua penumpang atas nama Khazanah dan Asy Habul Yamin.

Yang memilukan, jasad ketiga korban ditemukan tidak utuh. Untuk jasad co-pilot Fadly Satrianto, misalnya, hanya ditemukan bagian jari telunjuk kanannya. Melalui jari telunjuk kanannya itulah, identitasnya berhasil ditemukan petugas.

Jenazah Fadly Satrianto teridentifikasi setelah sidik jari telunjuk kanan identik dengan sidik jari yang terdapat dalam data e-KTP, demikian dilansir Antara.

Fadly Satrianto diketahui lahir di Surabaya dan merupakan bungsu dari tiga bersaudara dan putra dari pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andriyani.

Semasa hidup, Fadly dikenal sebagai sosok periang dan dekat dengan orang tuanya.

"Adik saya yang nomor tiga ini periang. Beliau paling ramai dibanding kami semua dan paling dekat dengan ibu," kata Juan Setadi, kakak Fadly Satrianto, di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Minggu (10/1/2021).

Fadly diketahui merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga tahun 2011 dan merupakan pekerja keras.

"Adik saya juga sangat pekerja keras. Dia dulu di Boeing menjadi kru kantor. Lalu mendapat kesempatan untuk pendidikan Boeing di tahun 2016-2017 sebagai co-pilot," ungkap Juan.

Sebelum kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, Fadly sempat mengajak tiga generasi keluarga untuk berfoto bersama.

"Saya pribadi baru sadar setelah kejadian ini. Pada akhir Desember beliau mengajak tiga generasi keluarga yang isinya cowok semua untuk berfoto bersama. Kami baru sadar ini mungkin firasat dari beliau," kenang Juan.

Saat kejadian, Fadly merupakan kru-ekstra pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terbang ke Pontianak dengan tujuan untuk menerbangkan pesawat lainnya.

"Beliau sebagai kru-ekstra dan duduk di bangku nomor 40. Jadi beliau ini naik Sriwijaya dengan tujuan ke Pontianak untuk misi menerbangkan pesawat lain dengan tujuan lain," kata Juan.

Fadly Satrianto diketahui telah bertunangan dan berencana untuk segera menikah dengan kekasihnya. Sayangnya, musibah ini membuyarkan rencana tersebut.

"Kami terpukul dengan musibah ini, apalagi Fadly Satrianto telah bertunangan dengan seorang dokter, dan akan segera menikah," kata keluarga korban dari pihak ayah, Mak Itam, dikutip dari Antara.

Acara pernikahan Fadly dan tunangannya juga sempat diundur karena pandemi Covid-19.

"Fadly awalnya sempat mengenyam pendidikan di sebuah universitas, namun akhirnya tertarik mengikuti sekolah pilot," lanjutnya.

Sumber: indozone.id

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel