Alasan Pasutri Bunuh Anak TK, Suami Perkosa Korban Karena Tak Puas Dengan Istri dan Ingin Beli Sosis
Jumat, 10 Juli 2020
Edit
Pasangan suami istri, MT (27) dan IM (19) nekat membunuh bocah RH (5) di Pasuruan, Jawa Timur, karena alasan yang konyol.
Pembunuhan yang disertai dengan perampokan dan pemerkosaan itu didasari alasan tak puas dengan istri hingga keinginan membeli sosis dan kopi susu.
Dikutip Tribunnews.com dari SURYA.co.id, Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan tak habis pikir mendengar alasan dari si suami, MT.
Kepada Rofiq, MT mengaku merampok perhiasan yang dikenakan RH karena butuh uang untuk membeli sosis dan kopi susu.
“Saya butuh uang pak, untuk beli sosis dan kopi susu,” kata MT.
Selain itu, MT juga mengaku membunuh korban lantaran takut dengan orangtua korban.
“Makanya saya bunuh setelah saya rampas perhiasannya, kalau tidak, saya takut sama orangtua dia (korban),” ujar MT.
Tak cukup sampai di situ, alasan lain juga melatarbelakangi tindak pemerkosaan MT terhadap bocah itu.
MT mengaku tidak puas dengan rumah tangganya bersama IM yang baru berumur dua minggu. Sehingga MT ingin merasakan sensasi hubungan seks dengan orang lain.
Kronologi
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, RH ditemukan tewas di tengah parit sawah di Desa Tanggulangin, Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur.
Pasutri yang kini menyandang status sebagai tersangka itu awalnya membujuk korban untuk masuk rumah mereka, Selasa (7/7/2020) pukul 10.00 WIB.
Korban yang awalnya bermain di sungai pun menuruti pelaku karena ada iming-iming es krim.
“Pelaku memberi iming-iming korban akan dibelikan es krim,” kata Rofiq, saat dikonfirmasi, Rabu (8/7/2020) malam.
Setelah masuk rumah pelaku, korban diminta untuk melepas perhiasannya, yakni lima buah gelang dan satu kalung.
Perhiasan korban akhirnya ditemukan di lemari pelaku saat penyelidikan.
“Saat pemeriksaan, barang bukti perhiasan ditemukan polisi di lemari pelaku,” ungkap Rofiq.
Di dalam rumahnya ketika sang istri pergi, MT sempat mencabuli korban sebanyak dua kali.
Hal ini diakui oleh MT dan hasil visum korban pun menunjukkan adanya luka di bagian intim korban.
Setelah tindakan bejat itu, pasutri tersebut membawa korban ke tengah sawah.
Kepala korban dipukul hingga terjatuh di sawah lalu kepalanya ditenggelamkan.
“Lalu kepala korban ditenggelamkan ke air yang berlumpur sampai tubuhnya tidak bergerak,” ujar Rofiq.
Selama Selasa siang, orangtua bocah sempat bingung mencari putrinya.
Dikutip dari SURYA.co.id, ibu dan ayah korban, Su dan Sa sudah mencari sang buah hati ke mana-mana.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Kejayan AKP Sugeng Prayitno.
Kemudian, jasad korban ditemukan oleh petani yang juga tetangga korban setelah menggarap sawah pada Selasa sore.
Temuan jasad bocah itu langsung dilaporkan ke polisi. AKBP Rofiq menyebut pihaknya masih terus mendalami motif pembunuhan tersebut.
Bahkan pihak kepolisian juga melibatkan ahli kejiawaan lantaran aksi keji pasutri ini dinilai di luar nalar.
“Motif sesungguhnya masih kami dalami. Aksi suami istri ini di luar nalar berpikir,” kata Rofiq.
Sumber : tribunnews.com