Epidemiolog UI Sebut Ada Kebohongan soal Pengumuman Kasus Corona Indonesia
Jumat, 12 Juni 2020
Edit
Juru bicara penanganan corona di Indonesia, Achmad Yurianto, setiap sore mengumumkan perkembangan kasus terkait COVID-19.
Dari mulai kasus positif, pasien sembuh, kematian, hingga tes PCR dan TCM harian.
Teraktual, pada Kamis (11/6), Yurianto mengumumkan kasus positif berjumlah 35.295 orang.
Pasien sembuh mencapai 12. 636, dan kematian tembus 2,000 orang.
Namun ahli epidemiologi FKM UI Pandu Riono mengkritisi apa yang diumumkan pemerintah tiap harinya itu. Katanya, tidak sesuai dengan ilmu wabah atau epidemiologi.
Keterlambatan pemeriksaan lab serta keterlambatan sampai diumumkan. Juga berkali-kali ditumpuk pengumumannya. Tidak ada niat mengumumkan dengan benar sesuai dengan ilmu wabah (epidemiologi), prinsip statistik kesehatan publik. Kebohongan terjadi setiap hari, dan publik menikmati.
124 people are talking about this
“Keterlambatan pemeriksaan lab serta keterlambatan sampai diumumkan. Juga berkali-kali ditumpuk pengumumannya. Tidak ada niat mengumumkan dengan benar sesuai dengan ilmu wabah (epidemiologi), prinsip statistik kesehatan publik,” kata Pandu dalam akun Twitternya, Jumat (12/6).
“Kebohongan terjadi setiap hari, dan publik menikmati.” kata Pandu Riono
Pandu telah mengizinkan kumparan untuk mengutip twit-twitnya ini.
Menurut Pandu, apa yang diumumkan bukanlah kasus yang terjadi 24 jam sebelumnya.
Yang diumumkan, kata dia, hanya pengumuman hasil lab terkonfirmasi.
“Setiap hari kita disuguhi dengan angka laporan kasus COVID-19. Kita menikmati angka tersebut mempercayai sebagai angka kasus yang terjadi hari itu,” ungkapnya.
“Padahal itu hanya pengumuman hasil pemeriksaan lab PCR yang terkonfirmasi, tanpa kejelasan kapan sesungguhnya kasus tersebut,” sambung Pandu.
Menurut Pandu, pemerintah harus membuka secara gamblang kasus yang diumumkan merupakan kapan penemuan kasus positif tersebut.
“Ya betul (harus demikian. -red),” kata Pandu.
kumparan telah berupaya mengontak Dewi Nur Aisyah selaku Tim Pakar Gugus Tugas untuk mencari informasi tambahan. Namun hingga berita ini dirilis belum ada jawaban.
Sumber: kumparan.com