Kabar Gembira: Vaksin Terbukti Ampuh Cegah Covid-19, Lihat Hasil Uji Coba pada 6 Monyet

Pandemi corona hingga kini masih belum berakhir dan makin bertambah dari hari ke hari.
Dilansir oleh worldometers.info pukul 16.00 WIB kasus Covid-19 di seluruh dunia per Sabtu (16/05/2020) mencapai 4.642.506 kasus.
Dari jumlah tersebut terdiri dari 308.866 orang meninggal dunia dan 1.768.156 pasien telah sembuh.
Sementara itu, di Indonesia per Sabtu (16/05/2020) tercatat 17.025 kasus covid-19 dengan jumlah kematian 1.089 dan pasien dinyatakan sembuh 3.911 orang.
Kini terdapat 12.025 kasus Covid-19 aktif atau yang dalam perawatan di Indonesia.
Berbagai usaha dilakukan untuk melawan virus dari Wuhan, China tersebut.
Mulai dari social distancinglockdown hingga pengembangan penelitian untuk menemukan vaksin covid-19.
Salah satunya merupakan vaksin yang dibuat oleh Jenner Institute di Universitas Oxford.
Vaksin corona yang mereka kembangkan terbukti efektif mencegah infeksi covid-19 pada monyet.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), vaksin buatan Oxford bernama ChAdOx1 nCoV-19.
Telah dilakukan uji coba pada enam monyet rhesus di Rocky Mountain LaboratoryNational Institutes of Health, Montana, Amerika Serikat.
Sebulan sebelumnya monyet-monyet tersebut disuntik vaksin dan dipaparkan pada virus corona SARS-CoV-2 dalam jumlah yang besar.
Setelah 28 hari tidak terdapat satu pun monyet yang sakit.
Penelitian ini membuktikan vaksin buatan Oxford efektif melindungi monyet rhesus dari infeksi covid-19.
Setelah itu telah mulai dilakukan uji klinis untuk melihat efektifitas dan keamanan vaksin tersebut pada manusia.
AFP dan The New York Times melaporkan jika tim ilmuwan Oxford telah merencanakan berbagai uji klinis.
Uji klinis tersebut akan melibatkan lebih dari 6 ribu orang.
Fase pertama telah dimulai dengan melibatkan 1.112 volunter.
Setengah dari partisipan diberi kandidat vaksin sementara setengahnya lagi diberi vaksin kontrol.
Ada 10 orang dari mereka yang diberikan kandidat vaksin yang lantas diberi dosis kedua.
Para ilmuwan Oxford tersebut mengatakan apabila vaksin mereka terbukti efektif pada manusia maka beberapa juta dosis sudah bisa disediakan pada September mendatang setelah uji klinis selesai.
Tentunya setelah ada persetujuan darurat dari pemerintah Inggris.
Meski uji klinis vaksin Oxford masih berjalan, Serum Chief Executive, Adar Poonawalla menyampaikan jika Serum Institute telah memulai produksi vaksin.
Mereka rencananya akan memproduksi hingga 60 juta dosis pada tahun ini.
Sementara itu, profesor virologi molekuler di Univeristy of Leeds, Nicola Stonehouse mengatakan keputusan tim Oxford untuk tidak melakukan fase penelitian satu per satu merupakan bentuk taruhan finansial.
Namun dengan kondisi darurat corona seperti saat ini, langkat tim Oxford tersebut merupakan bentuk taruhan yang dibutuhkan.
Vaksin buatan tim Oxford berbasis adenovirus simpanse.
Vaksin berbasis adenovirus dapat mengembangkan respons imunitas yang kuat hanya satu dosis saja.
Pada penelitian-penelitian sebelumnya vaksin adenovirus tidak menyebabkan infeksi.
Bahkan pada kelompok yang rentan seperti anak-anak, orang tua dan orang-orang dengan penyakit penyerta.
Hal tersebut yang juga menjadikan pemerintah Inggris mendukung tim Oxford untuk melakukan uji klinis besar dengan melibatkan banyak partisipan.
Kabar baik ini lantas ditindaklanjuti oleh Serum Institute di India.
Mereka bersiap memproduksi vaksin Oxford secara masal dalam beberapa bulan ke depan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel